Minggu, 26 Juli 2009

4 Hal Yang Bikin Cowok " Bete " Sama Cewek !


Diawal-awal masa pacaran, memang semuanya terasa indah. Betapa tidak, pdkt yang selama ini dilancarkan oleh pasangan kepada Anda, ternyata membuahkan hasil yakni sebuah jalinan asmara. Meskipun status Anda dan pasangan kini tidak lagi hanya sebatas teman dan sudah menanjak ke satu tingkat lebih serius yakni berpacaran, bukan berarti segala sesuatu bisa dilakukan sesuka hati.

Seperti halnya kaum wanita yang mood-nya mudah sekali drop saat merasa tersinggung atau sedih, pria pun juga merasakan hal yang sama. Saat pria merasa tersudut atau merasa terancam baik secara fisik maupun mental, pastinya ia akan merasakan ketidaknyaman, dan mood yang awalnya normal, kini berubah menjadi bad mood.

Lalu pembicaraan apa yang bisa membuat para pria merasa bete dengan pasangannya?

Sang bunda #1
Sebagai kekasih dari pria yang Anda cintai, tentunya Anda menginginkan tempat yang spesial didalam hatinya itu, hanya untuk Anda seorang, bukan? Tapi jangan berbesar kepala dulu, jika Anda sudah mendapati jawaban darinya bahwa Anda adalah orang yang spesial untuknya saat ini. Karena yang selalu akan ada di dalam hatinya dan tidak akan pernah tergantikan adalah sang bunda.

Sebagai sosok yang melahirkan, membesarkan, merawat dan memberikan kasih sayang, ibu adalah sosok yang paling mulia di mata anak-anaknya. Tidak hanya wanita, pria pun juga menjadikan ibundanya sebagai malaikat yang tidak akan pernah tergantikan di dalam hatinya.
Jadi jangan pernah meminta pasangan Anda untuk memilih mana yang lebih penting dan ia cintai, Anda atau ibunya. Karena itu baginya, sama saja dengan hidup tanpa udara dan air.

Ex-boyfriend, itu masa lalu!
Bagaimana kekasih Anda tidak naik pitam saat tanpa disadari Anda tengah mengagung-agungkan mantan pacar Anda, ketika sedang berkencan dengan pasangan Anda saat ini. Walaupun hal itu tidak sengaja Anda lakukan, tapi bagi si dia hal itu merupakan suatu pukulan yang langsung mengena ke ulu hati. Sakit rasanya!

Bagaikan tertimpa reruntuhan bangunan, perasaannya pasti seketika akan hancur lebur atas sikap Anda yang seolah tidak menghargai keberadaannya. Bagaimana pun maksud Anda dalam pembicaraan tersebut, bisa dipastikan ia akan merasa tersinggung jika pasangannya masih menyimpan kenangan dengan mantannya – meskipun hal itu merupakan hak individu masing-masing orang untuk tetap menyimpan atau men-delete seseorang dari hati dan pikirannya.
Karena sakit hati tidak ada obatnya, jadi alangkah bijaknya jika Anda pun juga berusaha untuk tidak membuat hatinya terluka. Dan pastinya Anda tidak ingin bukan, ia melakukan hal yang sama pada Anda?

Pria juga ingin dihargai
Kalau hanya sekedar masukan untuk mengecilkan perut yang mulai membuncit akibat kegemarannya menyantap dua bungkus mie instan sekaligus dimalam hari, barangkali masih bisa diterima, tapi kalau sudah menjurus kearah "pemaksaan", para pria juga bisa berontak, lho.
Sudah susah payah merampingkan perut, namun hingga beberapa lama belum kunjung susut juga, dan ditambah dengan komentar sang kekasih yang lebih kepada sindirian, pastinya membuat ia merasa down.

Jadi jangan salahkan, jika ia akan kembali 'bergrilya' dengan kesenangannya itu dan mengabaikan saran Anda untuk sedikit berdiet, karena usahanya selama ini, tidak mendapatkan apresiasi dari Anda sebagai kekasihnya.

Membatasi ruang gerak = membunuh kepribadiannya
Sama seperti kebanyakan wanita yang ingin memiliki banyak waktu ngerumpi dengan teman se-genk-nya, para pria pun juga ingin memiliki waktu luang untuk menyalurkan beragam hobinya, mulai dari utak-atik mesin otomotif, main online games, sampai nonton pertandingan bola, dimana pria pun juga ingin pasangannya mengerti kalau mereka juga memiliki kegemarannya yang sudah ada jauh sebelum mengenal Anda.

Tapi bagaimana kalau tiba-tiba Anda membatasinya demi sebuah perhatian? Kemungkinan Anda akan mendapati tatapan sinis yang ia lontarkan sebagai bentuk penolakan atau bentuk protes atas ketidakadilan yang ia dapatkan dari kekasihnya. Jadi bersikap bijaklah, karena segala sesuatunya sudah ada porsinya masing-masing.

Lalu bagaimana jika Anda merasa Anda sudah di nomer-duakan, sementara si dia lebih sibuk dengan hobinya dan perlahan mulai mengabaikan Anda? Sebaiknya bicarakan terlebih dahulu secara baik-baik untuk menemukan akar permasalahannya, untuk kemudian mencari jalan keluar yang baik untuk kedua belah pihak. Karena siapa tahu yang ia lakukan adalah sebagai pelarian, karena tanpa disadari Anda pun juga telah mengabaikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar